Riz Maulana

Sehari Tanpa Masker

  |   Reading time: 1 minute(s).


Aturan wajib masker sudah dicabut beberapa minggu yang lalu. Tapi, baru hari ini saya berani coba satu hari tanpa masker. Sebagai konteks, saya masih sering pakai masker, terutama saat di jalan atau di ruang publik. Lebih karena sudah terbiasa dan nyaman ke mana-mana pakai masker.

Kebiasaan sejak awal pandemi 2,5 tahun lalu memang sulit dihilangkan begitu saja. Perlu sedikit dipaksa dan “keberanian” untuk lepas masker di luar ruangan. Dan rasanya agak risih. Muka yang sudah terbiasa tertutup langsung terekspose begitu saja. Rasanya orang asing pun langsung bisa mengenali muka saya. Sepertinya saya secara tidak sadar menikmati anonimitas saat memakai masker. Dengan masker, orang tidak bisa mengenali muka saya dan tak tahu saya siapa. Rasanya seperti NPC.

Tapi jangan salah. Di kampung saya sudah lama tidak pernah pakai masker. Hanya di Jakarta. Terlalu banyak orang di Jakarta dan masker melindungi muka saya dari tatapan banyak orang. Selain itu, kualitas udara Jakarta juga jadi alasan lain pakai masker.

Tapi sepertinya saya perlu membiasakan diri lagi untuk tidak pakai masker di luar ruangan. Dan rasanya butuh waktu yang agak lama agar aktivitas tanpa masker di luar ruangan terasa normal lagi.

RM

#tulisan-bebas