29 Reasons
  |   Reading time: 2 minute(s).
Terinspirasi oleh Seulgi yang merilis lagu 28 Reasons di umur 28, saya juga ingin membuat daftar 29 reasons versi saya sendiri di umur 29 ini: 29 reasons why I should keep on living (please don’t judge me here). Pada akhirnya daftar ini mirip seperti wishlist yang suatu saat (harapannya) semuanya bisa tercapai. Empat tahun dari sekarang, di 29 Februari 2028, saya ingin tahu poin mana saja yang tercapai. Urutan di daftar ini acak dan tidak ada hubungannya dengan skala prioritas atau mana yang lebih penting. So here we go.
29 reasons why I should keep on living:
- Studi S3 baru dimulai.
- Belum punya 7 publikasi penelitian.
- Belum punya pacar.
- Belum menikah.
- Belum punya anak.
- One Piece belum selesai.
- Belum bisa menyetir mobil dan belum punya SIM (semua tipe).
- Bahasa mandarinku masih jelek.
- Belum bisa main (paling tidak) 1 instrumen musik.
- Belum punya aset 1M IDR.
- Belum punya rumah sendiri.
- Belum pernah ke Banda.
- Belum pernah ke Hokkaido.
- Belum pernah ke Shikoku.
- Belum pernah ke Lyon.
- Belum pernah ke Seattle.
- Belum pernah ke Vancouver.
- Belum pernah ke Perth.
- Belum pernah tinggal di Singapura.
- Belum pernah berkunjung ke Universitas Princeton.
- Belum pernah nonton langsung Rachmaninoff Piano Concerto No. 2.
- Belum pernah nonton langsung Beethoven Symphony No. 9.
- Belum pernah nonton langsung Tchaikovsky Piano Concerto No. 1.
- Belum pernah ke Royal Albert Hall.
- Belum bisa memberangkatkan umroh orang tua.
- Belum pernah lihat Aurora Borealis secara langsung.
- Belum pernah mencoba kereta maglev (Jepang/Tiongkok).
- Belum pernah mencoba kereta gantung (Jerman/Jepang).
- Hidup ini cuma sekali.
RM