TGIF
  |   Reading time: 2 minute(s).
Thank god it’s friday fish and chips day.
Sejak tinggal di Belanda, hari jumat jadi hari yang dinanti. Selain karena hari kerja terakhir, jumat juga jadi satu-satunya hari saya bisa dapet menu makan siang enak di kantin kampus, yaitu fish and chips. Kenapa kok cuma tersedia di hari jumat? Mungkin ada kaitannya dengan ajaran Katolik untuk makan ikan di hari jumat, mengingat di daerah Belanda selatan ini memang mayoritas menganut Katolik, sedangkan daerah utara mayoritas menganut Protestan.
Kedengarannya agak menyedihkan ya… fish and chips dianggap makanan enak. Tapi dibandingkan menu lainnya di kantin kampus, fish and chips ini memang menu paling enak. Paling tidak bagi saya dan beberapa kolega di kampus. Kebanyakan makanan di sini memang nggak berselera. Menu makan siang di kampus yang sering saya lihat itu sandwich, pasta, salad, pizza, burger, dan wraps. Kadang ada menu nasi, tapi seringkali saya hindari karena nasi di sini seringkali sangat pera dan nggak enak. Kolega saya sampai bilang orang Belanda memang nggak jago masak nasi. Daripada keluar 7-10 EUR buat makan siang yang nggak enak, mending saya masak bekal sendiri.
Tapi omongan kolega saya memang benar. Belanda dan orang-orangnya tidak terkenal akan makanannya. Orang Belanda “makan berat” sehari sekali pas malam. Makan siang mereka seringkali cuma sandwich isi keju atau menu yang praktis dibuat. Mereka sangat efisien soal waktu; selama perut terisi bagi mereka sudah cukup (Setelah beberapa bulan tinggal di sini rasanya saya mulai ketularan pola pikir ini karena saya males nyuci selesai masak. Jadi sering saya bikin bekal yang sepraktis mungkin. Kangen masa-masa tinggal di Taiwan, kalau lapar tinggal ke convenience store haha). Prinsip orang sini adalah “makan untuk hidup”, bukan “hidup untuk makan”. Oleh karena itu saya sangat senang bisa makan menu “non-Belanda” di hari jumat.
Tapi seenak apa sih fish and chips di sini sampai saya nulis blog begini? Jujur saya pertama kali makan fish and chips pas di Belanda, jadi nggak bisa membandingkan dengan versi fish and chips lainnya. Terus, saya juga sangat sangat picky soal ikan karena saya nggak suka amisnya. Tapi menurutku fish and chips di kantin kampus cukup enak; ikannya lembut dan tanpa tulang; kentangnya renyah di luar tapi lembut di dalam; sausnya juga enak, cocok banget sama kentang dan ikannya; terus ada sayuran dan lemon. Overall, cukup memuaskan untuk makan siang seharga 7 EUR. Selain itu saya jadi nggak perlu masak bekal, lumayan buat mengurangi frekuensi nyuci haha.
TGIF!!!
RM